Sabtu, 06 Agustus 2011

Mengenal Kepemimpinan

I. Pengertian
Dalam kepemimpinan dikenal tiga macam peristilahan, yaitu:
1. Pemimpin (Leader) adalah pelaku/subjek orang yang secara aktif bertindak sebagai penggerak yang menjalankan kepemimpinan.
2. Pimpinan (Leading) adalah sekelompok orang yang menjalankan suatu wadah/organisasi.
3. Kepemimpinan (Leadership) adalah
a. Suatu hal yang sangat kompleks
b. Dapat pula dikatakan, guna mengintegrasikan berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh berbagai satuan kerja dalam organisasi demi tercapainya suatu satuan gerak pada proses pengelolaan organisasi.
c. Suatu proses guna mempengaruhi kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha menentukan dan pencapaian tujuan.

II. Unsur Kepemimpinan
Ada lima unsur pokok yang terlibat dalam kepemimpinan, yaitu:
1. Subjek, adalah pelaku atau orang yang melakukan, menggerakkan, merencanakan, mengendalikan, memimpin suatu lembaga organisasi. Pada dasasrnya setiap orang adalah subjek/pemimpin seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:
“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.”
2. Objek, yaitu sasaran atau orang yang dipimpin dan bernaung/berada dalam suatu wadah, media, organisasi tertentu.
3. Cara, ialah tindakan yang ditempuh pemimpin dalam mengarahkan objek yang dipimpinnya.
4. Media, adalah sarana, wadah yang digunakan dalam memimpin, baik itu media organisasi maupun media person atau individu. Keduanya dapat bersifat formal atau non formal.
5. Tujuan, adalah target atau sasaran yang hendak dicapai dalam menjalankan roda kepemimpinan. Hal tersebut dapat bersifat individual atau kolegial.
III. Tipologi Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan seseorang tidak bersifat “fixed” artinya seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk “membaca” situasi yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan tuntutan situasi pada saat itu. Adapun tipe pemimpin yang dikenal dewasa ini, antara lain:
1. Tipe Otokratik
Yaitu tipe otoriter yang menganggap organisasi sebagai miliknya, sehingga egonya yang sangat besar menumbuhkan dan mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan pribadinya.
Contoh:
 Tipe otoriter bernada keras dalam memberi perintah/instruksi.
 Menggunakan pendekatan punitif bila bawahan melakukan penyimpangan.
 Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya (disiplin yang kaku).
2. Tipe Paternalistik
Yaitu menganggap orang yang dipimpinnya tidak tahu permasalahan serta jarang memberikan kesempatan pada anggota yang dipimpinnya.
Contoh:
 Kuatnya ikatan primordial “Extended Family System.”
 Kehidupan masyarakat yang komunalistik.
 Menganggap belum dewasa para bawahan dan bertindak seperti orang tua.
3. Tipe Kharismatik
Yaitu memiliki dasar pembawaan watak, wibawa yang tinggi, dan memiliki daya tarik yang mengagumkan.
Contoh:
 Bukan karena penampilan fisik, usia atau harta yang menjadi ukuran.
 Orang lalu cenderung mengatakan bahwa ada orang tertentu yang memiliki “kekuatan ajaib” sehingga tidak cukup pula data empiris yang dapat digunakan untuk menganalisis secara ilmiah tipe tersebut.
4. Tipe Demokratik
Yaitu seorang pemimpin yang demokratik, dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional, sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi serta kretifitas bawahannya.
Contoh:
 Mengutamakan kerjasama, musyawarah.
 Memiliki sifat toleran dan terbuka dalam menerima saran dan kritikan.
 Mendengar serta mempertimbangkan saran dan aspirasi anggota.
5. Tipe Efensif
Yaitu tipe pembeo, tidak memiliki pendirian, meniru, dan mengikuti perkataan orang lain, berkata atau menyampaikan sesuatu yang pada dasarnya dia tidak mengerti apalagi orang lain.
6. Tipe Agresif
Yaitu memiliki daya kerja berlebihan, luwes dalam bergerak tergantung pada kemauan anggota. Biasanya tidak memberikan kesempatan pada anggotanya untuk berbuat.
7. Tipe Laissez Faire
Yaitu cenderung memilih peranan yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri tanpa banyak mencampuri.
Contoh:
 Menjalankan perannya sebagai polisi lalu lintas.
 Menjalankan sifat atau sikap yang permisif.
 Status quo organisasional tidak terganggu.
 Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berfikir, bertindak, yang inovatif dan kreatif.
 Diserahkan pada anggota organisasi.

Untuk menganalisis berbagai karakter tersebut kita dapat melakukan kategorisasi dari sekian tipe-tipe tersebut berdasarkan.:
1. Persepsi seorang pemimpin tentang perannya selaku pemimpin.
2. Nilai-nilai yang dianut.
3. Sikap dalam mengemudikan jalannya organisasi.
4. Perilaku dalam memimpin.
5. Gaya kepemimpinan yang dominan.

IV. Analisis Kepemimpinan Berdasarkan Ciri-ciri.
Teori tentang analisis kepemimpinan dikenal dengan istilah trait theory dan memberi kita petunjuk bahwa ciri-ciri ideal tersebut adalah:
1. Pengetahuan umum yang luas
2. Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang.
3. Sifat inkuistif
4. Kemampuan analitik
5. Daya ingat yang kuat
6. Kapasitas integratif
7. Keterampilan berkomunikasi secara efektif
8. Keterampilan mendidik
9. Rasionalitas
10. Objektifitas
11. Pragmatisme
12. Kemampuan menentukan skala prioritas
13. Tepat Waktu
14. Rasa kohesi yang tinggi
15. Naluri relevansi
16. Keteladanan
17. Menjadi pendengar yang baik
18. Adabtabilitas
19. Fleksibilitas
20. Ketegasan
21. Keberanian
22. Orientasi masa depan
23. Sikap antisipatif

V. Syarat Pemimpin
Syarat-syarat pemimpin atau mengangkat pemimpin dalam Islam telah digariskan, sebagai berikut:
1. Muslim, sebab hanya orang muslim yang memiliki dasar guna melaksanakan tugas penting dalam menegakkan nilai-nilai Islam.
2. Laki-laki, karena pemimpin adalah pemegang kekuasaan dan menghadapi bermacam-macam kesulitan serta urusan. Dalam Al-Quran juga disebutkan laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita.
3. Mukallaf, yaitu orang dewasa dan berakal sehat serta telah diberi beban untuk memnuhi tugas yang diembannya.
4. Terampil dan berpengetahuan, yaitu memiliki ilmu pengetahuan agama, pengetahuan umum dan sanggup berjihad dalam mempertahankan agama/aqidah.
5. Adil, yaitu bersifat adil serta jujur tentang segala sesuatu, tidak pernah berbuat jahat baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.
6. Tanggap/kifayah, yaitu cakap dalam bertindak dengan pertimbangan yang matang, penuh kesanggupan untuk menunaikan kewajiban.
7. Selamat, yaitu orang yang selamat panca inderanya, sempurna anggota tubuhnya, tidak terdapat cacat yang dapat mengurangi dalam mengambil segala tindakan.
8. Berani/sajaah, yaitu memiliki sifat berani bertindak, menanggung resiko, dan tidak takut pada ancaman dan intimidasi dari orang yang dzalim.

Pidato Bahasa Inggris - Part 1

Honorable.........................
Honorable.........................
Honorable.........................


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Praise to the Almighty Allah, the most gracious, the most merciful, who has given us mercies and helps, placed us above all other creation as the representative of Him.

The peace may be upon our prophet Mohammad Saw, who has taught us the cardinal principal of the unity of God obligated us to confess it whit the tongue and believe it in the heart.

And I don’t forget to thanks the honorable protocol for the limited change given to make the speech on the titles...

THE YOUTH RESPONSIBILITY

Honorable ladies and gentlemen...
When we talk about youngsters, we often find in many articles and our selves even witness the great role of youth participation in developing favoring, and supporting the development of nation. There are many hope of nation, who will carry out the struggle for the sake of brighter future of the country similarly at the same time. There are many hope of Islamic Religion, who will strive for the sake of Islamic teaching in the next. Maintain the Islamic lows, who will safeguard the Muslim young generation at large from influence of destructive western style of life. Who will be a the next leader?... It was yelled as: TODAY IS YOUNG TOMORROW WILL BE A LEADER.

This statement encourages us to pay attention to the young existence in the future, by knowing all the fact we realize, how important role the young have for the future. The youth supposedly symbolize the force that never become quickly. For this reason, the former president of Indonesia Soekarno once said, “GIVE ME TEN THE YOUTH WOULD SHAKE THE WORLD.” From the statement we can same up that Soekarno appreciated the youth people more than old. Why?... Because they play significant role and have great potency, great energy that can’t be predicted.

Therefore our religion join us to be flexible Muslim Leader for society who ultimately have to devote themselves for development of Muslim community at large. Ironically, in this sophisticated era, we wetness the conduct of young people are always against the Islamic lows. We pay attention to many young people who are aware their education, and will be more sad if we see our Muslim brother in our Country behave badly and intentionally avoiding Islamic teaching to follow western culture. We cannot imagine and described what is going happen in the next time, if all the young people careless in this responsibility. We have to be aware that the responsibility of nation developing and religion establishing depend on us. By those consideration, we should be very cautious with any destructive western culture would enter Islamic teaching.

My brother and sister, last but not lest, I would like to call you to prepare our generation in order to be able to replace the old in the future. And I hope, you and all Muslim brother whosoever they are to obtain from bad action, and furthermore we have to develop our skill and potency to reach the bright future.

I think it’s time for me to finish this speech begging your fandom, finally Is say...

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu